.quickedit{display:none;}

3 Feb 2012

Nabi Nuh as





   Nabi Nuh as diutus ke tengah-tengah masyarakat yang sedang menyembah berhala. Berhala itu sebenarnya adalah patung-patung buatan mereka sendiri. Mereka menamakan berhala mereka dengan nama orang-prang shaleh yaitu  
   Nabi Nuh as adalah salah satu rasul ulul ‘azmi dan beliau adalah orang yang cerdas dan sabar. Ia mengajak kaumnya untuk berpikir, ia mengajak kaumnya melihat alam semesta ciptaan Allah swt. Langit dengan bulan, bintang dengan matahari dan bumi dengan kekayaannya yag ada diatas dan di bawahnya berupa hewan, tumbuhan, air yang mengalir dan pergantian siang dan malam. Semua itu menjadi bukti kekuasaan dan keesaan Allah swt.
   Nabi Nuh diangkat menjadi rasul ketika berusia 450 tahun dan wafat pada usia 950 tahun. Dengan demikian nabi Nuh berdakwah kepada umatnya selama lima abad atau 500 tahun. Meski demikian pengikut nabi Nuh as hanya berjumlah kurang dari seratus orang.
   Setelah dakwah yang disampaikan menemui jalan buntu dan pengikutnya tidak bertambah, maka nabi Nuh mengadukan kaumnya itu kepada Allah swt. Nabi Nuh berdo’a: “ya tuhanku, janganlah engkau biarkan seorang pun diantara orang-orang kafir itu tinggal diatas permukaan bumi. Sesungguhnya jika engkau biarkan mereka tinggal, miscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi berbuat kafir.”
   Allah mengabulkan doa nabi Nuh as dengan memberi petunjuk agar nabi Nuh as membuat kapal yang sangat besar. Dengan perahu itu nabi Nuh as dan kaumnya yang beriman akan selamat, sedang kaumnya yang ingkar akan ditenggelamkan dengan banjir yang sangat besar sehingga tak seorang pun dari mereka yang selamat.
   Sesuai dengan wahyu Allah swt, nabi Nuh mengajak kaumnya untuk memasuki kapal yang telah selesai dibuatnya. Nabi Nuh juga membawa berbagai pasang binatang dalam kapalnya itu. Setelah pengikutnya yang beriman memasuki kapal, mendung tampak tebal sekali diiringi angin kencang yang mulai berhembusan. Bersamaan dengan turunnya hujan tebal, air dari dalam bumi memancar pula ke permukaan. Rumah-rumah mulai terendam air, angin kencang dan badai menambah kepanikan semua orang.
Kan’an putra nabi Nuh tampak sedang berlari menuju puncak gunung. Nabi Nuh pun memanggilnya, namun dengan sombongnya Kan’an tidak menghiraukan panggilan ayahnya. Ia mengira banjir itu hanya bencana alam biasa yang segera reda. Nabi Nuh dan para pengikutnya itu berlayar selama 40 hari, sesudah itu banjir mereda dan nabi Nuh diperintahkan turun dari kapalnya.


Penciptaan Adam as dan Hawa

   Setelah menciptakan langit dan bumi, malaikat, jin dan iblis, Allah swt menciptakan khalifah (pemimpin) pertama di bumi yaitu nabi Adam as. Nabi Adam as diciptakan dari tanah liat dan lumpur hitam. Setelah terbentuk kemudian ditiupkan roh ke dalamnya. Adam pun kemudian hidup dan bias berdiri tegak.
   Allah kemudian memerintahkan malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam namun hanya iblis yang menolak. Karena iblis merasa diciptakan dari api yang lebih kuat dari tanah. Karena kesombongan itu iblis diusir oleh Allah swt dari surga. Namun iblis bersumpah untuk menyesatkan adam dan keturunannya agar menjauhi perintah Allah swt, berbuat kerusakan di bumi, saling bermusuhan dan saling membunuh. 
   Adam merasa kesepian karena tak mempunyai teman atau pasangan. Padahal ia melihat semua binatang disurga hidup berpasang-pasangan. Rasa sedih dan sepi membuatnya letih. Adam pun tertidur pulas di bawah pohon yang teduh. Dan Allah maha tau apa yang diinginkan oleh Adam, maka ketika adam tertidur Allah menciptakan manusia lagi yang diambil dari tulang rusuk Adam sendiri. Manusia itu lain jenisnya dengan Adam, ia adalah seorang wanita dan dinamakan Hawa.
   Ketika Adam bangun dari tidurnya, ia pun terkejut. Adam mengusap-usap matanya seakan tak percaya. Ia melihat seseorang duduk di sampingnya. Wanita itu indah, cantik dan menakjubkan.

Masih Berani Jadi Pemimpin ??

Jakarta, ibukota Indonesia yang sering disebut sebagai kota Metropolitan. Kota yang disebut-sebut memiliki pertumbuhan yang cukup pesat di dunia, kota yang menjadi pusat kegiatan para pebisnis, kotanya para artis dan juga kota yang menjadi pusat pemerintahan. Kota yang sangat dimanjakan oleh fasilitas-fasilitas yang cukup berkelas yang tentu hanya bisa dinikmati oleh orang-orang berkelas pula.
Baru-baru ini media massa Indonesia bahkan sampai luar negeri dihebohkan oleh berita seorang tukang sampah di Jakarta bernama Iman yang setiap harinya harus bergelut dengan kotornya sampah demi menghidupi seorang istri beserta dua anaknya. Kegiatan yang diakukan Iman ini sempat membuat heboh dan rasa prihatin ketika stasiun televisi Inggris BBC2 menayangkannya. Bahkan wartawan BBC London pun sempat menulis artikel berjudul “Toughest Place to be a binman” yang membandingkan bagaimana kerja tukang sampah yang dikenal dengan “binman” di Inggris dengan tukang sampah di Jakarta yang sangat jauh berbeda dilihat dari berbagai segi bahkan keselamatan dan kesehatan. Iman dan teman-teman seprofesinya sadar akan bahaya yang akan ditimbulkan dikarenakan profesi mereka itu. Namun tuntunan hiduplah yang menuntun mereka demi mencari sesuap nasi dan juga mencerdaskan anak-anak mereka (baca: menyekolahkan.). Tempat tinggal yang terkadang terbuat dari susunan kardus-kardus bekas bahkan tidak jarang hanya beralaskan kain tipis yang tentunya jauh dari kata layak (SNI). Panasnya terik matahari serta dinginnya angin malam pun mereka acuhkan, karena mereka hanya tau bahwa “siang untuk kerja”, “malam untuk tidur”, dan “uang untuk makan”. Air sungai yang sejatinya tidak pantas untuk mereka konsumsi mereka gunakan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Free Download IDM terbaru

Seperti yang pernah kita baca lewat wikipedia, software IDM adalah perangkat lunak yang mampu mengunduh data-data yang ada di internet dan meneruskan kembali. Perangkat buatan New York, Amerika ini menempati posisi teratas dalam memaksimalkan kecepatan mengunduh data. Tampilan dan grafis yang sederhana membuat IDM lebih bersahabat dengan penggunanya.
IDM didukung dengan fitur meneruskan kembali, yaitu untuk mengunduh ulang berkas-berkas yang sebelumnya terputus karena masalah teknis maupun nonteknis. IDM juga memiliki fitur unduh yang cepat dengan kemampuan melakukan segmentasi berkas secara otomatis dan didukung dengan teknologi yang aman.

Pengertian Rukun dan Syarat

Pengertian rukun
  • Rukun adalah sesuatu yang harus dikerjakan dalam memulai sesuatu pekerjaan seperti membaca al fatihah dalam shalat.

Pengertian syarat
  • Syarat adalah sesuatu yang harus ditepati sebelum mengerjakan sesuatu seperti berwudhu sebelum shalat.

Sah artinya cukup syarat dan rukunnya.
Batal artinya tidak cukup syarat dan rukunnya.

Hukum-Hukum Islam

Macam-macam hukum Islam
  • Wajib: sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan mendapat dosa

  • Sunnah: sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapat apa-apa

  • Haram: sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat dosa dan apabila ditinggalkan mendapat pahala

  • Makruh: sesuatu yang lebih baik ditinggalkan

  • Mubah: sesuatu yang boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan

Hadits Web 5.0

Seiring dengan berkembangnya zaman, tekhnologi pun semakin canggih. Dan kita sebagai umat Islam sudah seharusnya untuk memanfaatkan kecanggihan tekhnologi tersebut sebagai ladang dakwah, dan sarana untuk belajar. Nah disini telah hadir di hadapan kita software hadits berbahasa Indonesia yaitu Hadits Web versi 5.0. Di dalam software ini terdapat kumpulan-kumpulan hadits dari kitab Shahih Muslim, Shahih Bukhari, Arba'in Nawawi, Bulughul Maram, Riyadhus Shalihin dan juga tentunya disertai dengan Alquran beserta terjemahnya. Software ini cocok digunakan bagi pemula dan sangat mudah untuk dipahami. Ada juga biografi singkat tentang beberapa ahli hadits.



4 Jan 2012

Bercanda koq bohong ??



قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ, فَيَكْذِبُ  لِيَضْحَكَ بِهِ اَلْقَوْمُ,وَيْلٌ لَهُ, ثُمَّ وَيْلٌ لَهُ

Telah bersabda Rasulullah SAW: “Kecelakaanlah bagi orang yang menceritakan, tetapi berdusta karena hendak membuat orang-orang tertawa karena itu. Kecelakaanlah baginya ! Kecelakaanlah baginya ! (HR. Abu Dawud, Nasa’I dan Tirmidzi)


Taqdiem
   Dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang memerlukan apa yang namanya humor atau bercanda ataupun bergurau (kalau kata orang jawa “guyon”). Seseorang yang penat ketika harus menghadapi pekerjaan kantornya seharian, butuh sedikit waktu untuk bercanda dengan maksud sedikit merefresh pikiran agar tak selamanya jenuh. Bisa  terbayang bagaimana jadinya ketika seseorang yang setiap harinya dihiasi dengan keseriusan tanpa ada sedikitpun bercanda ataupun tersenyum. Disisi lain kita juga butuh seseorang yang mampu menghibur diri kita ketika pikiran sudah merasa jenuh dengan segala hal, kita butuh seseorang yang mampu menghidupkan suasana dan yang mampu merubah suasana tegang menjadi sedikit tersenyum ataupun tertawa. Namun tetap harus sesuai dengan kondisi serta mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Nah, disini ternyata islam juga mengatur tentang bagaimana seseorang itu diperbolehkan untuk bercanda.

5 Perusak Hati


     Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya dan wajib.
   Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, 'bergaul dengan banyak kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak tidur.'

Bergaul dengan banyak kalangan
   Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif.
      Dalam tataran riil, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya out put semacam ini, karena motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Karena itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal berat karena salah pergaulan. Allah berfirman:

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (QS. Al-Furqan: 27-29).

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS. Az-Zukhruf: 67).

"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (QS. Al-Ankabut: 25).

      Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat. 

STOP ASAL NGOMONG !!



وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَ الْبَصَرَ وَ الْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً

 “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Israa’: 36).


Secara umum ayat diatas menerangkan tentang larangan berbicara tanpa dilandasi dengan ilmu. Namun bukan hanya berbicara, tapi juga mengikuti dan melakukan sesuatu yang belum jelas asalnya. Lebih mudah lagi yaitu ayat ini melarang bagi setiap muslim untuk asal berbuat, asal berbicara dan juga asal vonis. Karena setiap apa yang kita lakukan itu akan dimintai tanggung jawabnya.
Qatadah mengatakan dalam kitab Ibnu Katsir “janganlah kamu mengatakan ‘aku melihat’ padahal kamu tidak melihat. Atau ‘aku mendengar’ padahal kamu tidak mendengar. Atau ‘aku mengetahui’ padahal kamu tidak tahu.
Asy-Syaukani menjelaskan lebih lanjut bahwa ayat ini menerangkan haramnya beramal tanpa ilmu dan tanpa landasan. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa larangan ini juga berlaku pada orang yang suka ikut-ikutan atau memprioritaskan hasil analisis akalnya lebih dari Al-Qur’an dan Sunnah.
Sudah banyak kita melihat dan juga mendengar seseorang yang kadang berfatwa (mengemukakan suatu pendapat) tanpa dilandasi dengan ilmu. Mereka mengedepankan akal mereka untuk berfatwa tentang suatu hal sehingga orang awam sendiri banyak yang terpengaruh dengan apa yang mereka katakan karena sesuai dengan logika. Ada juga yang melakukan sesuatu “amalan” yang menurut mereka baik namun ketika ditanya apa dasar dari “amalan” yang selama ini dilakukan, mereka menjawab “ini warisan nenek moyang kami” atau “kami meniru apa yang dilakukan guru kami setiap hari”

Berani Tampil Beda ??



قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk (golongan) mereka” (HR. Abu Dawud)

Kosa kata:
من : barangsiapa
تشبه : menyerupai
 بقوم: suatu kaum
فـ : maka
هو : dia (laki-laki)
من : dari
هم : mereka


Taqdiem
Umat Islam saat ini seakan terjajah oleh adat barat, baik secara pakaian maupun perilaku bahkan ucapan. Tidak sedikit dari kawula muda yang mencoba mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang barat dengan alasan agar tidak ketinggalan mode meskipun itu harus melanggar syariat-syariat Islam. Bahkan mode tersebut sudah merambah sampai kepada para orang tua yang konon mereka juga tidak ingin kalah oleh para remaja meskipun mereka sudah udzur.

Berani tampil beda
Islam adalah agama yang syumul (mencakup semua/universal) yang juga mengatur kehidupan setiap muslim mulai dari yang terkecil seperti tata cara buang air sampai yang terbesar semisal jihad fi sabilillah. Islam juga memiliki Al-Quran dan As-Sunnah sebagai pedoman bagi setiap muslim sebagaimana Nabi Muhammad SAW pernah berkhutbah ketika haji wada’.

"يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّى قَدْ تَرَكْتُ فِيْكُمْ مَا إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ تَضِلُّوا أَبَدًا كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةِ نَبِيِّهِ" .
“Wahai sekalian manusia, sungguh telah aku tinggalkan kepada kalian yang jika kalian berpegang teguh kepadanya maka kalian tidak akan tersesat selamanya yaitu kitab Allah (Al-Quran) dan Sunnah NabiNya”. (HR. Baihaqi)
Konteks hadits yang tertulis di awal menjelaskan bahwa menyerupai Ahli Kitab secara mutlak yang mengakibatkan kekafiran, atau menyerupai mereka dalam kadar/aspek tertentu, kekafirannya, tren atau karakter, maka hukumnya disesuaikan dengan hal itu. Yang jelas, hadits tentang tasyabbuh (penyerupaan) ini menuntut pengharaman menyerupai mereka di segala segi. Adapun maksud dari tasyabbuh (penyerupaan) di sini adalah umum, mencakup (orang yang berbuat sesuatu) karena ada orang lain melakukan perbuatan itu juga dan (orang yang meniru orang lain) dalam suatu perbuatan dengan tujuan memperoleh perhatian dari orang yang ditiru.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger