.quickedit{display:none;}

4 Jan 2012

Berani Tampil Beda ??



قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk (golongan) mereka” (HR. Abu Dawud)

Kosa kata:
من : barangsiapa
تشبه : menyerupai
 بقوم: suatu kaum
فـ : maka
هو : dia (laki-laki)
من : dari
هم : mereka


Taqdiem
Umat Islam saat ini seakan terjajah oleh adat barat, baik secara pakaian maupun perilaku bahkan ucapan. Tidak sedikit dari kawula muda yang mencoba mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang barat dengan alasan agar tidak ketinggalan mode meskipun itu harus melanggar syariat-syariat Islam. Bahkan mode tersebut sudah merambah sampai kepada para orang tua yang konon mereka juga tidak ingin kalah oleh para remaja meskipun mereka sudah udzur.

Berani tampil beda
Islam adalah agama yang syumul (mencakup semua/universal) yang juga mengatur kehidupan setiap muslim mulai dari yang terkecil seperti tata cara buang air sampai yang terbesar semisal jihad fi sabilillah. Islam juga memiliki Al-Quran dan As-Sunnah sebagai pedoman bagi setiap muslim sebagaimana Nabi Muhammad SAW pernah berkhutbah ketika haji wada’.

"يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّى قَدْ تَرَكْتُ فِيْكُمْ مَا إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ تَضِلُّوا أَبَدًا كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةِ نَبِيِّهِ" .
“Wahai sekalian manusia, sungguh telah aku tinggalkan kepada kalian yang jika kalian berpegang teguh kepadanya maka kalian tidak akan tersesat selamanya yaitu kitab Allah (Al-Quran) dan Sunnah NabiNya”. (HR. Baihaqi)
Konteks hadits yang tertulis di awal menjelaskan bahwa menyerupai Ahli Kitab secara mutlak yang mengakibatkan kekafiran, atau menyerupai mereka dalam kadar/aspek tertentu, kekafirannya, tren atau karakter, maka hukumnya disesuaikan dengan hal itu. Yang jelas, hadits tentang tasyabbuh (penyerupaan) ini menuntut pengharaman menyerupai mereka di segala segi. Adapun maksud dari tasyabbuh (penyerupaan) di sini adalah umum, mencakup (orang yang berbuat sesuatu) karena ada orang lain melakukan perbuatan itu juga dan (orang yang meniru orang lain) dalam suatu perbuatan dengan tujuan memperoleh perhatian dari orang yang ditiru.
        Di zaman modern ini banyak umat Islam mulai berpaling dari Al-Quran dan As-Sunnah serta mengacuhkan aturan-aturan kehidupan yang telah ditetapkan oleh Islam. Kita lebih condong untuk mengikuti kaum kafir dalam segala hal, entah itu dalam ucapan/perkataan, cara berpakaian, tindakan, dan juga dalam hal perayaan. Berbagai macam jawaban yang akan diterima ketika mereka ditanya mengapa melakukan itu, salah satunya adalah “lagi ngetrend mas”. Tidak sedikit juga yang meyakini bahwa apa yang dilakukan oleh orang barat merupakan sumber kebudayaan dan juga pusat peradaban. Kita lihat saat ini bagaimana umat muslim mulai berani berpakaian layaknya orang yang tidak memiliki aturan dalam berpakaian atau bahkan telanjang, serta ucapan yang sama sekali tidak mengandung makna yang baik dan juga terkadang melakukan perayaan-perayaan yang sama sekali tidak ada dalam ajaran Islam.
         Pemuda Islam yang menjadi harapan untuk meneruskan perjuangan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya untuk menegakkan agama Islam ini malah ikut terjerumus ke dalam lembah tasyabbuh (penyerupaan). Begitu juga dengan para orang tua yang memiliki peran lebih besar sebagai uswah bagi para anak-anaknya juga telah terjerumus meskipun tidak semua seperti itu. Sudah seharusnya mulai saat ini kita harus bisa membedakan mana produk kaum kafir dan mana yang bukan, toh Al-Quran dan As-Sunnah sudah sangat jelas menjelaskan tentang tata cara hidup dalam agama Islam yang tentunya sangat berbeda jauh dari tata cara hidup kaum kafir.
         Kalung, gelang, dan juga anting yang pada awalnya adalah assesoris yang menghiasi tubuh kaum hawa dengan tujuan mempercantik diri, justru saat ini banyak digunakan oleh sebagian kaum adam. Ironis memang ketika hal seperti itu bukanlah sesuatu yang tabu lagi di zaman modern ini. Entah apa alasan mereka sehingga begitu tertarik untuk mengenakan assesoris kaum hawa tersebut tanpa rasa malu sedikitpun. Dan juga sebaliknya, kaum hawa pun banyak yang berpakaian, dan bergaya ala kaum adam.


عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: لَعَنَ اللهُ الْمُتَشَبِّهِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَ الْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ .
Dari Ibnu Abbas radhiyalahu ‘anhuma berkata: Rasulullah SAW pernah bersabda : “Allah SWT melaknat seorang laki-laki yang menyerupai wanita dan Allah SWT juga melaknat wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Bukhari).
Dari segi perayaan pun sering kita jumpai bagaimana umat muslim saat ini banyak yang ikut memeriahkan serta merayakan perayaan yang notabene adalah produk kaum barat, seperti perayaan hallowen yang makin marak di Negara kita, perayaan ulang tahun yang semakin lama kita anggap sebagai perayaan wajib dan juga perayaan tahun baru masehi yang jelas sekali tidak pernah diajarkan oleh agama Islam. Dalam Islam telah disebutkan bahwa perayaan umat muslim itu hanya 2 yaitu hari raya Idul Fitri dan juga hari raya Idul Adha serta juga ada tambahan hari raya jum’at. Nabi Muhammad SAW bersabda:

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : شَهْرَا عِيدٍ لاَ يَنْقُصَانِ رَمَضَانُ وَ ذُو الْحَجَّةِ .
Artinya: Dari Abdurrahman bin Abi Bakrah dari ayahnya beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda: “2 bulan ‘ied yang tidak akan berkurang, Ramadhan dan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari).
Salam penghormatan dalam Islam pun saat ini sudah tergantikan oleh kata-kata: “selamat pagi”, “selamat malam”, “salam sejahtera” dan masih banyak lagi yang lainnya. Na’udzubillahi min dzaalik.
            Maka hendaklah kita sebagai umat Islam untuk berhati-hati dalam segala hal baik itu dalam urusan akhirat maupun dunia. Satu-satunya cara untuk menghindari semua itu adalah dengan cara membaca, mentadabburi serta mengamalkan apa yang telah tercantum dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Dan semoga kita senantiasa termasuk dalam golongan manusia terbaik yang selalu beramar ma’ruf nahi munkar. Allah SWT berfiman:
“ kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran: 110). Wallahua'lam

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger