قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ, فَيَكْذِبُ لِيَضْحَكَ بِهِ اَلْقَوْمُ,وَيْلٌ لَهُ, ثُمَّ وَيْلٌ لَهُ
Telah bersabda Rasulullah SAW: “Kecelakaanlah bagi orang yang menceritakan, tetapi berdusta karena hendak membuat orang-orang tertawa karena itu. Kecelakaanlah baginya ! Kecelakaanlah baginya ! (HR. Abu Dawud, Nasa’I dan Tirmidzi)
Taqdiem
Dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang memerlukan apa yang namanya humor atau bercanda ataupun bergurau (kalau kata orang jawa “guyon”). Seseorang yang penat ketika harus menghadapi pekerjaan kantornya seharian, butuh sedikit waktu untuk bercanda dengan maksud sedikit merefresh pikiran agar tak selamanya jenuh. Bisa terbayang bagaimana jadinya ketika seseorang yang setiap harinya dihiasi dengan keseriusan tanpa ada sedikitpun bercanda ataupun tersenyum. Disisi lain kita juga butuh seseorang yang mampu menghibur diri kita ketika pikiran sudah merasa jenuh dengan segala hal, kita butuh seseorang yang mampu menghidupkan suasana dan yang mampu merubah suasana tegang menjadi sedikit tersenyum ataupun tertawa. Namun tetap harus sesuai dengan kondisi serta mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Nah, disini ternyata islam juga mengatur tentang bagaimana seseorang itu diperbolehkan untuk bercanda.
14.38
Atho' el_rahman


