Kasih ibu sepanjang jalan, kasih pacar sepanjang badan. Mungkin ini suatu ungkapan yang unik bagi zaman sekarang ini yang penuh dengan "keanehan". Kenapa disebut zaman yang penuh "keanehan" ?? coba kita pikir kembali, ketika pernikahan sesama jenis bukan lagi sesuatu yang tabu, dan mungkin yang masih menjadi headline di media-media massa adalah seseorang yang jelas-jelas telah berbuat zina malah begitu dipuja dan dielu-elukan ibarat tuhan, beda halnya dengan seorang da'I yang mengajak kepada jalanNya malah dituduh melakukan tindakan terorisme dilengkapi dengan hinaan bahkan caci maki yang semua itu belum terbukti dengan nyata. Namun yang ingin penulis bahas kali ini adalah tentang keanehan yang lain yaitu ketika kasih sayang kepada pacar itu lebih utama daripada kasih sayang seorang ibu (naudzubilllah, yang punya pacar harap segera tobat).
Kembali ke pokok permasalahan. Sudah jelas dalam islam bahwa pacaran itu adalah suatu hubungan yang haram bahkan bisa dikategorikan zina ("Janganlah kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina itu adalah perbuatan yang keji...") (QS. Al-Isra : 32)) dan ("Tercatat atas bani Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhasrat (bersyahwat)dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.") (HR Bukhari). Namun tidak sedikit yang beralasan dan mengelak agar pacaran itu menjadi halal, "aku kan pacaran secara islami gak pake pegang tangan dll", trus pegang kaki ??berarti ada donk pacaran versi nasrani, yahudi ato sekalian aja versi ahmadiyah dan JIL. "kan biar ada yang mengawasi kita n menjaga kita" apa kurang ALLAH sebagai penjaga dan pengawas bagimu ??.
18.19
Atho' el_rahman
